Tuesday, March 6, 2012

dauroh 2 LKD3

Dakwatunna

· Berterus terang, Bersih, Sayang, Harapan

· JENIS: Yakin, Ragu2, Opportunist, Memusuhi

· Fanak, Jelas, 2 Iman (1. Tidur, 2. Menyala),"Dakwah Prinsip"

Hari ini vs Dulu

· Duat (trained, specialised dll)

· Wasilah (akhbar dsb.)

Dakwah kita

· Sifat Islamiyah

· Sumber:Kitab,Sunnah, Seerah

"Wataniah (kebangsaan)"

· W.Hanin

· W. Kemerdekaan & Keagungan

· W.Masyarakat (ikatan dlm satu negara)

· W.Fath (buka dunia)

· W.Hizbiah

· Sempadan W= Aqidah

· Matlamat W = hidayah semua manusia.

"Perkauman"

· P. Keagungan (wariskan keagungan)

· P.Ummah (kebajikan kpdyg terdekat)

· P. Jahiliyah (hidupkan adat2 jahiliyah)

· P.Permusuhan (pandang rendah kaum lain)

· 2 Tunjang (1) Semua cucu Adam, kerjasamalah

(2) Yg lebih baik => berdasar Amalan

· Kelebihan2 Sesuatu Umat - Arab

· 2 Ikatan - Ikatan Aqidah (bagi muslimin)

- Ikatan Dakwah (selain mukminin)

Perbezaan agama dalam umat Islam

· Menyatu, bukan memecah

· Perbezaan,pasti ada

· Mustahil bersatu dlm perkara cabang

· Memaafkan mereka yg xsetuju dgn kita

Merawat Ummah Ini

· Analogy Ummah = Orang

· Fasa

- Diagnosis

- Sabar mengubat

- Close Followup

· Penyakit Ummah (siyasah, ekonomi,

fikrah,sosial, manhaj/syllabus,jiwa dll.)

· Halangan: Kekangan , haru biru

· Wasilah Kita

- Manhaj yg Sahih

- Pekerja yg Yakin

- Pimpinan tegas lagi dipercayai

Friday, February 24, 2012

DIAKEKASIHKU PLG ISTIMEWA

Kali ni aku nak share ttg KEKASIH aku? (aku type huruf besar tu sbb aku terlampau sangat sayang kat DIA!)Penyayang sifatnya. Betul ni..tak tipu punya! Pure cintalah nak dikategorikan tu. Apa taknya, masa aku susah, minta tolong sajalah pada DIA. Sure akan datang bantuan. Bila aku susah hati, boleh terus ngadu kat DIA -> direct! Pergghh !!


Yang bestnya tu, bila aku dah ngadu kat DIA, terasa peace aje. For surelah... KEKASIH, kan?! Ish! Beruntung betul dapat KEKASIH cam ni...tak pernah nak sakitkan hati aku. Bila-bila masa aje aku boleh contact DIA. Yang seronok tu, sebab memang betul-betul rasa DIA tu dekat kat hati ni! Ye la, cinta punya pasal, kan?



DIA tak kisah pun kalau aku tak ingat kat DIA. Tapi rugilah aku. Sebab, kalau aku ingat & contact je DIA, sure macam-macam la yang aku dapat. Tak kiralah, material ke...spiritual ke...emm memang kekasih sejatilah tu! Bila aku rindu kat DIA, baca je surat-surat yang DIA bagi tu. Macam-macam nasihat ada dalam tu. Siap bagi example lagi nak suruh aku faham.

Sebelum ni, aku pernah gak frust. Memang sedih giller la masa tu. Ye la, cinta bagai nak rak, tiba-tiba clash gitu aje.Tapi KEKASIH aku yg ni lain, DIA tak kisah pun dengan cerita aku frust tu. Siap bagi semangat lagi. DIA takde jeles pun.

Cuma aku je yang jeles ngan DIA. Memang ramai yang jatuh cinta ngan DIA. So, aku pun kenalah usaha betul-betul. Kata orang putih ~what you give, you get back~. so, kalau aku usaha lebih sikit, aku dapat lebih la, kan? KEKASIH aku ni baik sangat-sangat.

Perfect! Tu yang kadang-kadang aku tengah-tengah malam ...area pukul 3-4 pagi tu pun, kalau aku terjaga, aku sure akan contact DIA. Rindu aaaa! Sebenarnya, KEKASIH aku ni kaya ...millionaire ....billionaire...dan ntah apa-apa naire lagi... Tu yang pemurah sangat tu. Semua keperluan hidup aku, DIA yang support...caya tak?

Free of charge...Tapi aku tak sedap hati la...mestilah kena hargai apa yang DIA bagi tu, kan? Mak aku kata, kalau orang dah bagi, suka ke tak suka, amik aje la...pastu pandai-pandailah membalas budi.. tu yang buat aku sanggup berkorban apa sahaja...cheewah!

DIA suruh aku belajar sungguh-sungguh. Kalau boleh belajar semua ilmu. Sebab, KEKASIH aku ni memang cerdik+bijak+genius etc...DIA kata, tanpa ilmu, setiap amal yang aku buat semua sia-sia. DIA pun tambah sayang kat aku kalau aku rajin belajar. Malu la sebenarnya nak cakap ni. Emm...aku sebenarnya belum pernah jumpa DIA lagi pun.Belum bersedia la... tapi KEKASIH aku ni dah janji, satu hari nanti, mesti jumpa. Sekarang ni menghitung hari la aku ni.Tapi kecut perut gak! Takuut! Aku mesti prepare awal-awal.

Daripada surat-surat DIA yang ada tu, aku tahu la apa yang DIA suka, apa yang DIA tak suka. Mestilah aku nak buat apa yang DIA suka, so that, DIA tambah-tambah sayang la kat aku, kan? Takpe la, berkorban sekarang, sebab dia dah janji, sapa-sapa yang DIA sayang, DIA bagi hadiah special yang aku tak pernah terfikir pun!

Ish! Rindu sangat dah ni!

KEKASIH....
AKU BERJANJI...
AKU AKAN PERTAHANKAN CINTA SUCI INI...
WALAU NYAWA DIGALANG GANTI..
MENGGADAIKAN CINTA TERAGUNG INI...
TIDAK SAMA SEKALI...
WALAUPUN TAK PERNAH BERJUMPA...
AKU TETAP BAHAGIA...


ITULAH KEKASIHKU...
ALLAH S.W.T. ...
CINTA TERAGUNGKU!!!


Amacam, best tak KEKASIH..buah hati pengarang jantung aku?!!!

"

Monday, February 13, 2012

AHAMMIYAH TARBIYAH-LKD3

AHAMMIYYAH TARBIYAH

Sasaran :

· Memahami pentingnya tarbiyah dalam membentuk khairu ummah dan akibat-akibat yang ditimbulkan karena tidak adanya tarbiyah.

· Mengetahui dan memahami marhalah yang ditempuh Rasulullah SAW dalam menjalankan tarbiyah.

· Menyadari bahwa terbentuknya tarbiyah yang benar dapat memberikan kebahagiaan yang besar dalam kehidupan ummat.

Ringkasan :

Tarbiyah Islamiyah yang dibawa oleh Rosul dan Islam adalahuntuk memperbaiki manusia. Keadaan jahiliyah yang dikenal dengan ummat jahiliyah di zaman Rosul mempunyai ciri-ciri bodoh, hina,lemah, miskin, dan berpecah-belah. Keadaan ini boleh berlaku padasaat ini dan juga mungkin terdapat di kalangan muslim sendiri.Kejahiliyahan ini membawa kita kepada kesesatan yang nyata. AllahSWT melalui RasulNya memberikan tarbiyah dan Islam adalah tarbiyahkepada manusia.

Al Qur’an menjelaskan berbagai marhalah dan metode tarbiyah.Tarbiyah memiliki tiga marhalah yaitu tilawah, tazkiyah, mengajarkandan mempelajari kitab dan hikmah. Di antara pentingnya kitamengikuti tarbiyah adalah karena Al Qur’an dan hadits menyuruh kitauntuk belajar, berilmu, dan mengikuti pendidikan seumur hidup danjuga karena banyaknya keuntungan yang diperoleh dari tarbiyah ini.Beberapa keuntungan tarbiyah yang kita rasakan adalah mendapatpetunjuk dari Allah SWT untuk memperoleh pengetahuan, harga diri(prestise), kekuatan, dan persatuan. Keseluruhannya akan membentukkhairu ummah.

Hasiyah

1. Ummat Jahiliyah

Syarah

· Ummat jahiliyah adalah ummat yang ada di zaman sebelum nabiMuhammad SAW. Walaupun demikian ciri-ciri jahiliyah ini jugadidapati pada masyarakat saat ini. Keadaan masyarakat jahiliyahadalah keadaan yang menggambarkan kerusakan dan kebodohan.Mereka secara pendidikan, teknologi, dan kemahiran termasuktinggi tetapi peradaban, budaya, serta tingkah laku yang tercerminpada budaya, seperti binatang. Memperturutkan hawa nafsu adalahciri kehidupan jahiliyah dan inilah yang menjadikannya samadengan binatang, serta kehidupan seksual yang dimotivasi olehfaham hedonisme dan sebagainya.

· Masyarakat jahiliyah mempunyai berbagai ciri, diantara ciri-cirinya adalah bodoh. Mereka bodoh karena tidak menerima hidayah. Abu Jahal (Bapak Kebodohan) yang diberi gelar oleh ummat Islam bukankarena dia bodoh ilmu, tetapi bodoh hidayah, sedangkan ia diberigelar oleh kaumnya dengan julukan abu hakam (Bapak Pengadil).Tingkah laku yang mencerminkan kebodohan tidak menyadaribahwa tingkah lakunya menghancurkan dirinya. Pribadi jahiliyahtidak menyadari hakikat hidupnya, ia melihat kebaikan padahalmerupakan keburukan dan sebaliknya. Keadaaan jahiliyah akanmenghancurkan peradaban dan kebudayaan.

· Ummat jahiliyah dengan kebodohannya akan menjadikan dirinyahina. Kehinaan yang menimpa dirinya adalah karena ia sendiri yangmenjadikan dirinya hina. Hina tidak terhormat karena kebanggaanyang diciptakannya melekat di status, di kereta, di rumah, dijawatan, dan sebagainya. Kehormatan yang bersifat materi inisementara dan kebanggaan jahiliyah akan menjauhkan ia menujuke derajat yang lebih rendah. Kehinaan terjadi apabila mereka tidakmenghargai dirinya sebagai manusia yang mulia. Tindakan bodohakan menjadikannya hina, walaupun tindakan tersebut dihiasidengan berbagai kebanggaan, tetapi pada hakikatnya menipu.

· Lemah sebagai akibat kejahiliahan. Kelemahan karena masadihabiskan untuk hawa nafsu dan kepakaran digunakan untuksementara dan kerusakan. Kelemahan ini terjadi karena individujahiliyah tidak dapat menghargai dirinya sehingga ia tidak bolehmengaktualkan potensinya. Tidak adanya iman atau jahiliyahmenjadikan dirinya tidak ada dukungan dan tidak mempunyaienergi.

· Berpecah belah adalah ciri umat jahiliyah dimana pegangan merekatidak jelas dan pegangan tersebut hanyalah hawa nafsu. Hawanafsu tidak mempunyai kekuatan, ia senantiasa bergerak mengikutiangin dan hawa nafsu pun tidak ada muara sehingga hawa nafsusenantiasa berubah dan tidak mempunyai arah. Pegangan hawanafsu akan menjadikan kita tidak mempunyai panduan yang jelasbahkan akan menyesatkan. Perpecahan muncul karena tidak adayang dapat dipegang, kesepakatan atau perjanjian akan mudah berubah sesuai dengan ciri hawa nafsunya.

Dalil

· 39:64 ; Katakanlah (wahai Muhammad kepada orang-orang musyrikitu setelah jelas dalil-dalil Allah yang demikian), patutkah kamumenyuruhku menyembah atau memuja selain daripada Allah, haiorang-orang yang jahil?”

· 25:63 ; Dan hamba-hamba Ar Rahman (yang diridhoiNya), ialahmereka yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati, danapabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkankata-kata yang baik.

· 33:72 ; Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya,dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusiaitu amat dholim dan amat bodoh.

· 95:4-5 ; Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalambentuk sebaik-baiknya.Kemudian Kami kembalikan ke tempatyang serendah-rendahnya (neraka).

· 4:28 ; Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikannya lemah.

· 35:14 ; Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengarseruanmu dan kalau kamu mereka mendengar, mereka tidak dapatmemperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akanmengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapatmemberikan keterangan kepadamu sebagai yang diberikan olehYang Maha Mengetahui.

· 3:103 ; Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali(agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlahakan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah)bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalumenjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang bersaudara, dankamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkankamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu,agar kamu mendapat petunjuk.

2. Berada di dalam kesesatan yang nyata

Syarah

· Allah SWT menyebutkan bahwa mereka sebelum kedatangan Rosuldalam kondisi jahiliyah (kesesatan yang nyata). Kesesatan inimempunyai berbagai ciri dan akibat yang jelas. Kesesatan berartidipengaruhi oleh syetan dan menjadikan syetan sebagai kawanserta bertingkah laku yang berlawanan dengan nilai Islam.Kesesatan juga berarti mengamalkan sesuatu yang dilarang. Akibat kejahiliyahan itulah sehingga mereka berada dalam kesesatan yang nyata.

Dalil

· 62:2 ; Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta hurufseorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayatNyakepada mereka, mensucikan mereka, dan mengajarkan kepadamereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya merekasebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

3. Allah SWT melalui rasulnya memberikan tarbiyah

Syarah

· Turunnya Islam dengan kedatangan rasul adalah cara untukmengatasi dan menyelesaikan masalah masyarakat jahiliyah. AllahSWT menurunkan ayatNya dan diterima rasul yang kemudian disampaikan kepada manusia melalui tarbiyah yang merupakangerakan penyelamatan atas kerusakan yang disebabkan olehmasyarakat jahiliyah di masa itu. Namun demikian peranan tarbiyahdi saat itu masih sangat diutamakan mengingat keadaan jahiliyahterdapat kesamaan.

Dalil

· 2:151 ; Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kamikepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamuyang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikankamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al Hikmah (AsSunnah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamuketahui.

· 3:164 ; Sesungguhnya Allah telah memberikan karunia kepadaorang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara merekaseorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan diantara mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, danmengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dansesungguhnya sebelum (kedatangan rasul) itu, mereka adalahbenar-benar dalam kesesatan yang nyata.

· 62:2 ; Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorangRasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayatNya kepadamereka, mensucikan mereka, dan mengajarkan kepada merekaKitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya merekasebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

4. Tarbiyah

Syarah

· Nabi Muhammad SAW memperbaiki ummat jahiliyah denganmelaksanakan tarbiyah. Tarbiyah memuat ayat-ayat Allah sehinggadengan tarbiyah ini akan menghasilkan masyarakat yang sadar danmenjadikan Allah sebagai ilah. Tarbiyah yang dilakukan rasul adalahtarbiyah Qur’aniyah, yaitu tarbiyah dengan melakukan pendekatanQur’an. Tarbiyah Imaniyah juga tumpuan utama tarbiyah rasul.

· Beberapa cara rasul SAW melakukan tarbiyah adalah dengan cara tilawah, tazkiyah, mengajarkan Al Kitab dan Al Hikmah (minhaj).

Dalil

· 96:1 ; Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan.

· 2:121 ; Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya,mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka ituberiman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya,maka mereka itulah orang-orang yang rugi.

· 91:7-10 ; Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yangmengotorinya.

· 92:17-21 ; Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa darineraka itu. Dan menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untukmembersihkannya. Padahal tidak ada seorangpun memberikansuatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya. Tetapi (diamemberikan itu semata-mata)karena mencari keridhoan TuhannyaYang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.

· 3.79 ; Tidak wajar bagi seorang manusia yang Allah berikankepadanya Al Kitab, hikmah, dan kenabian, lalu dia berkata kepadamanusia,”Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahkubukan enyembah Allah.” Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklahkamu menjadi orang-orang Rabbani, karena kamu selalumengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.

· 2:269 ; Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan baeangsiapa yang dianugerahi al hikmah itu, iabenar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanyaorang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (darifirman Allah).

5. Kenikmatan yang besar

Syarah

· Individu dan masyarakat yang mengikuti tarbiyah dirinya akandibimbing, dibangun, dan dipelihara oleh nilai-nilai Islam yangmulia. Dirinya akan jauh dari kejahiliyahan. Bebas dari jahiliyahmaka ia akan mengikatkan dirinya kepada Allah SWT sehinggaikatan ini akan meninggikan status dari derajatnya di sisi Allah.Kehidupan mereka akan selamat di dunia dan juga di akhirat.

· Hasil tarbiyah adalah kenikmatan yang besar yaitu berupapengetahuan, harga diri,kekuatan, dan persatuan. Dengan ilmuyang benar yang kita dapati melalui tarbiyah boleh menjadikan kitamanusia yang berilmu dan sadar atas tingkah laku yang kitalakukan. Mempunyai ‘izzah Islam berarti mengembalikan dirinyahanya kepada Allah, bukan kepada benda-benda yang tidakbernilai. Dengan ‘izzah ini juga terdapat kekuatan Islam karena semangat yang ditumbuhkan melalui tarbiyah dapat membangkitkan suasana kecintaan dan perjuangan. Akhirnyamelalui tarbiyah kita dapat disatukan dengan fikrah dan amal.

· Banyak kenikmatan yang diperoleh melalui tarbiyah, selain tarbiyahini adalah sunnah nabi ataupun arahan dari Allah, maka tarbiyah inimengandung banyak manfaat bagi diri, keluarga, masyarakat danjuga bangsa. Dengan tarbiyah pribadi manusia menjadi jauh darikebodohan yang kemudian ia dapat menaikkan harga dirinyakepada derajat mulia dan iapun boleh mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

· Tanpa tarbiyah maka syetan senantiasa mengganggu danmenjadikan kita sesat. Tanpa tarbiyah kita akan mudah sesat dankita akan dijauhkan dari Islam. Dengan tarbiyah maka tawasau bilhaq dan bish shobr akan berjalan sehingga dengan tarbiyah akantercegah kemungkinan syetan membawa kita kepada kesesatan.

· Suatu kerugian apabila kita meninggalkan tarbiyah. Tanpa tarbiyahkita tidak mendapat kejayaan. Hadirnya tarbiyah untukmenyelamatkan ummat jahiliyah adalah suatu hal yang beriringandengan turunnya Islam.

· Tarbiyah yang tidak dapat membentuk kenikmatan ini bukantarbiyahnya yang tidak benar, tarbiyah sebagai wasilah rabbaniyahyang benar dan perlu diamalkan tetapi kemungkinan manusia yangmembawanya ke arah yang benar atau tidak mengikuti minhajsehingga tarbiyah tidak berkesan.

Dalil

· 93:7 ; Dan dia mendapatimu sebagai orang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.

· 49:17 ;Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengankeimanan mereka. Katakanlah,”Jangan kamu merasa telah memberinikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialahyang memberikan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamukepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar.”

· 96:5 ; Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

· 93:8 ; Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

· 21:90 ; Maka Kami memperkenankan doanya, dan kamianugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapatmengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yangselalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yangbaik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas.Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.

6.Khairu Ummah

Syarah

· Ummat jahiliyah berubah menjadi ummat Islam. Ummat Islam yangberdakwah dan senantiasa peduli dengan keadaan sosial, ummat,dan agamanya, maka ia disebut ummat yang baik. Ummat yangbaik adalah ummat yang menjalankan amar ma’ruf dan nahyi munkar.

Dalil

· 3:104 ; Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang yang beruntung.

Ringkasan

· Ummat jahiliyah (39:64; 25:63) ciri-cirinya adalah bodoh (33:72), hina (95:4-5); lemah (4:28); miskin (35:14); berpecah belah (3:103).

· Berada dalam kesesatan yang nyata (62:2)

· Allah SWT melalui RasulNya memberikan tarbiyah (2:151; 3:164;62:2)

· Tarbiyah memiliki 3 marhalah, yaitu tilawah (96:1; 2:121, hadits),tazkiyah (91:7-10; 92:17-21); mengalimkan tentang al kitab(3:79)dan al hikmah (2:269, hadits

Hasilnya adalah kenikmatan yang besar yaitu petunjuk (93:7;49:17) seperti pengetahuan (96:5), harga diri (63:8), kekuatan(hadits), kekayaan (93:8), persatuan (21:90). Kesemuanyamembentuk kkairu ummah (3:104).

- bahan LKD 3- dauroh 1....slmt berdauroh

Monday, February 6, 2012

HIMMAH 'ALIYAH..(LKD 3)



Rasulullah s.a.w bersabda : ”Nama yang tepat bagi seorang muslim adalah Hammam dan Harist dan nama yang paling Allah cintai adalah Abdullah dan Abdurrahman ".
Al Hammam adalah niat yang kuat, sedangkan “Al Harits” adalah sosok dari hasil Himmah atau hammam iaitu bekerja untuk mendapatkan obsesi/keinginan tersebut. Jadi setiap manusia punya keinginan, namun tidak semua manusia memiliki keinginan “Himmah yang kuat".


A.DEFINISI HIMMAH

Himmah tidak boleh dilihat secara dhohir kerana Himmah adalah masalah yang lahir dari hati dan akal fikiran manusia, bukan masalah amal. Dari segi bahasa Himmah bererti “An Niyyah“ (niat), “Iradah” (kehendak), “Al ‘azimah” (tekad). Dalam makna ini terdapat tiga kata yang berbeza iaitu berupa niat yang sifatnya biasa, kemudian iradah atau kehendak yang kuat lalu dilanjutkan dengan tekad untuk melaksanakan kehendak tersebut.

Allah SWT berfirman : “ Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda dari tuhannya ( QS. Yusuf : 24)

Dalam ayat ini boleh diertikan bahawa belum ada tindakan atau amal, tapi masih berupa Himmah, niat. Dalam ayat tersebut terdapat kata “wahamma biha” yang ertinya keinginan terhadapnya (wanita tersebut). Bukankah Nabi Yusuf a.s adalah seorang nabi, bagaimana mungkin dia memiliki Himmah kepada wanita tersebut ? Dalam kaedah bahasa Arab ada istilah “takdim wa takhir” (kalimat didahulukan dan diakhirkan). Jadi menurut kaedah ini bererti seandainya Nabi Yusuf a.s tidak mendapatkan petunjuk dari Allah SWT, pasti Nabi Yusuf a.s. juga berkeinginan terhadap wanita tersebut. Maka pada hakikatnya bahawa Nabi Yusuf a.s. tidak berkeinginan terhadap wanita tersebut kerana sebelumnya beliau telah mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.

Rasulullah s.a.w. bersabda : Sesunggunya Allah telah menetapkan kebaikan-kebaiakan dan kejahatan-kejahatan kemudian menjelaskannya, maka barang siapa yang bermaksud berbuat kebaikan lalu belum sempat mengerjakannya, Allah mencatat di sisiNya sebagai satu kebaikan sempurna. Dan jika dia bermaksud berbuat kebaikan lalu dia mengerjakannya, Allah mencatatnya sepuluh kebaikan dan akan dilipat gandakan sampai tujuh ratus lebih, hingga dilipatgandakan yang banyak sekali. Dan jika dia bermaksud berbuat kejahatan, tetapi dia tidak mengerjakannya, Allah mencatat baginya disisiNya satu kebaikan yang sempurna. Dan jika bermaksud berbuat kejahatan dan melakukannya, maka Allah mencatat baginya satu kejahatan”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits ini Rasulullah s.a.w. menjelaskan bahawa Himmah ada 2 iaitu :
1. Himmatul ‘Aliyah (Obsesi yang kuat)
2. Himmatud Daniyah (Obsesi yang rendah)

Sesungguhnya Allah SWT mencintai perkara-perkara yang mulia dan membenci perkara-perkara yang rendah atau hina. Allah SWT mencintai perkara yang tinggi / mulia baik dalam amal, agama, da’wah di jalan Allah SWT.. Allah SWT membenci perkara-perkara rendah, tidak bernilai dan hina, baik berupa perkara-perkara yang haram maupun yang harus.

B.‘ULUWWUL HIMMAH (OBSESI YANG TINGGI)

Seseorang dikatakan memiliki ‘uluwwul Himmah atau Obsesi yang tinggi iaitu ketika seseorang telah menganggap remeh segala perkara-perkara di bawah cita-citanya. Misalnya seorang Da’i yang bercita-cita untuk menyebarkan agama Allah SWT. Dia dikatakan memiliki Himmah yang tinggi, ketika dia telah menganggap remeh perkara-perkara selainnya, ketika dia tidak memperduli apapun tentangan dan pengorbanan yang harus dibayar mahal untuk memenuhi tujuan tersebut.

Diceritakan dalam riwayat da’wah Rasulullah s.a.w. ketika orang – orang Quraish mendatangi paman Rasulullah s.a.w, iaitu Abu Thalib dan memintanya supaya memujuk Rasulullah s.a.w. agar menghentikan da’wahnya. Setelah Abu Thalib menyampaikan perihal tersebut. Rasulullah s.a.w. berkata : “Wahai pamanku, seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan da’wah ini, aku tidak akan meninggalkannya hingga aku binasa”. Kisah Rasulullah s.a.w. ini menunjukkan tingginya Himmah Rasulullah s.a.w. dalam memperjuangkan agama Allah ini. Baginda telah menganggap remeh semua perkara-perkara yang menghambat da’wah Islamiyah.

C. 'DUNUWWUL HIMMAH (OBSESI YANG RENDAH)

Iaitu ketika jiwa lemah terhadap tingkatan perkara-perkara yang tinggi atau mulia dan lebih memilih redho pada perkara-perkara yang rendah. Jadi orang yang memiliki obsesi rendah ini adalah orang lemah, rendah yang tidak mau mencari masalah dan sayangnya majoriti kaum muslimin sekarang berada dalam tingkatan ini.

Diriwayatkan tentang panglima perang di masa pemerintahan seorang Gabenur Basrah yang bernama Al-Hajjaj. Al-Hajjaj memerintah panglimanya untuk memerangi orang-orang Khawarij yang jumlahnya lebih kurang 200 orang sedangkan panglima ini memiliki pasukan lebih kurang 1000 orang. Sungguh pertempuran yang tidak seimbang. Namun orang Khawarij terkenal sebagai orang-orang yang memiliki keberanian dan kejujuran. Orang Khawarij adalah orang yang tidak mudah putus asa dalam mewujudkan keinginannya. Hingga akhirnya dalam pertempuran itu ternyata pasukan Khawarij memenangi peperangan tersebut. Setelah peperangan selesai, dengan membawa kekalahan panglima kembali menghadap gabenor Al-Hajjaj. Al-Hajjaj bingung mengapa pasukan Khawarij yang jumlahnya sedikit mampu mengalahkan pasukan yang jumlahnya lebih banyak ? Ternyata panglima perangnya adalah orang yang memiliki Himmah rendah, yang lebih baik pulang dalam keadaan hidup, walaupun harus dicaci maki gabenor daripada mati walaupun terkenal dan terhormat. Dalam kisah ini menunjukkan lemahnya Himmah yang dimiliki oleh panglima perang ini. Dia lebih memilih hidup dalam kehinaan daripada mati dalam kemuliaan.

MANUSIA DAN HIMMAH

Setiap manusia secara umum memiliki keinginan atau Himmah, namun tiap-tiap seseorang memiliki tingkatan Himmah yang berbeza-beza sehingga dalam hidup terdapat perbezaan-perbezaan tingkatan amal.
Firman Allah SWT: “Sesungguhnya usaha kamu memang berbeza-berbeza” (QS. Al Lail : 4)

Berdasarkan ayat ini, amalan manusia dibedakan dalam 2 hal iaitu :
1. ‘Imma lillah yaitu amal yang dikerjakan semata-mata untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT
2. ‘Imma lighairihi yaitu amalan yang dikerjakan bukan karena Allah SWT.. Amalan seperti ini adalah amalan yang dilakukan oleh orang yang memiliki obsesi rendah.
‘Immalillah adalah amalan yang dimiliki oleh orang memiliki obsesi tinggi yang mengejar kemuliaan. Dan ini hanya dilakukan oleh orang yang memiliki iman yang teguh dan kuat mencari kemuliaan disisi Allah SWT.. Dalam ayat berikutnya Allah memberi jaminan kemudahan baginya.

Allah SWT berfirman :”Adapun orang yang memberikan hartanya (dijalan Allah) dan bertaqwa. Dan membenarkan adanya pahala yang baik (syurga), maka Kami kelak akan menyediakan baginya jalan yang mudah”. (QS. Al Lail : 5-7)

Adapun untuk orang-orang yang memiliki Himmah rendah, yang mengerjakan amalan bukan kerana Allah SWT, tapi kerana nafsu dan keinginan dunia maka Allah memberikan ancaman padanya.

Allah SWT berfirman : “Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyediakan baginya jalan yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa”. (QS. Al Lail : 8 - 11)

Itulah balasan bagi orang yang berpaling dari jalan Allah SWT yang melakukan amalan bukan kerana Allah SWT.. Dan apabila dia diberikan kemudahan oleh Allah SWT sesuai sunnatullah, namun dengan mudahnya berakhir dengan azab, kesengsaraan dan kebinasaan di sisi Allah SWT.

D. PEMBAHAGIAN MANUSIA MENURUT ULAMA

Dilihat dari kadar obsesi atau Himmah-nya, Ulama membahagi kelompok manusia dalam 4 keadaan:

1. ‘Adzhimul Himmah iaitu orang yang memiliki cita-cita yang sangat besar. Yang memiliki al- Kifayah (kapasiti), mempunyai kesempatan, kemampuan untuk mencapai cita-cita lalu berusaha untuk mendapatkannya.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkata : “Aku dahulu bercita-cita untuk mendapatkan kedudukan gabenor di Madinah, dan kini aku telah mendapatkannya. Kemudian aku berkeinginan untuk mendapatkan kedudukan sebagai Khalifah kaum muslimin di Madinah dan akupun telah mendapatkannya. Kini aku telah dapatkan semuanya, maka cita-citaku adalah untuk mendapatkan Syurga Allah SWT. kerana tidak ada kedudukan yang lebih tinggi setelahnya”.

Ibnu Mubarak ditanya : “Siapakah orang yang paling zuhud ? Beliau menjawab :
“Orang yang paling zuhud adalah Umar bin Abdul Aziz, kerana dia telah didatangi dunia, namun dia menolaknya."

Inilah kisah Umar bin Abdul Aziz, beliau adalah contoh orang yang memiliki Himmah aliyah. Beliau adalah orang yang memiliki kredibiliti kerana keilmuannya, punya kesempatan kerana dia adalah keturunan Muawiyah.

2. Shoghirul Himmah iaitu orang yang memiliki kifayah, kemampuan dan kesempatan tetapi lebih memilih melakukan hal-hal yang remeh atau rendah.

Diriwayatkan tentang seorang khalifah selepas pemerintahan Muawiyah. Dia didatangi oleh petugas pos, dan berkata : “Wahai Amirul Mu’minin! Sesungguhnya kota di sana sedang diserang oleh musuh“. Mendengar laporan petugas pos ini khalifah tidak menanggapinya. Malah dia berucap “Da’ni wa sa’di”(memangnya aku fikirkan).
Konon ceritanya khalifah ini suka memelihara burung merpati. Ketika petugas pos melapor, khalifah sedang kehilangan 1 ekor burung merpatinya. Sehingga dia menganggap bahawa burungnya lebih berharga daripada keadaan rakyatnya. Kisah ini menunjukkan tentang keadaan orang yang memiliki kemampuan, kedudukan dan kesempatan baik, namun dia memilih melakukan hal yang rendah.

3. Orang yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan obsesi tinggi, tetapi berlagak memiliki kemampuan besar.

Datanglah seseorang menghadap Imam Ahmad lalu berkata: ”Wahai Imam Ahmad, ada seseorang yang sedang kemasukan jin”. Mendengar laporan orang ini Imam Ahmad menjawab : “Kembalilah, sampaikan kepada Jin bahawa Imam Ahmad menyuruhnya keluar”. Lalu orang ini kembali dan menemui orang yang kemasukan jin yang dia maksudkan. Sesampainya di sana dia berkata kepada jin bahawa Imam Ahmad menyuruhnya keluar. Mendengar perkataan orang ini, jin inipun akhirnya keluar. Lalu setelah Imam Ahmad meninggal, jin inipun datang lagi dan merasuki seseorang lagi. Kemudian kerana Imam Ahmad sudah meninggal, orangpun mendatangi orang yang dulu menemui Imam Ahmad dahulu dan dikatakan padanya kalau ada orang kerasutan jin. Mendengar penyampaian ini orang yang dulu menghadap Imam Ahmad menganggap kalau dulu Imam Ahmad mengusir jin hanya dengan menyuruh orang saja, maka diapun berbuat serupa. Dia menyuruh orang tersebut : “Kembalilah, katakan pada jin bahawa aku menyuruhnya keluar. Lalu pulanglah orang ini dan melakukan apa yang diperintahkan kepadanya. Namun setelah perintah itu dilakukan jin tersebut tidak juga keluar. Kemudian dia bertanya kepada jin. “Kenapa dulu ketika Imam Ahmad menyuruhmu keluar engkau langsung keluar, sedangkan sekarang ketika aku suruh engkau tidak mau keluar” Jin menjawab :” dulu aku takut kepada Imam Ahmad kerana ketakwaannya”.

4. Al bashiiru binafsihi iaitu orang yang tau diri, yang tidak memiliki kemampuan tinggi dan tidak menempatkan dirinya untuk melakukan hal yang besar.



E. BEBERAPA FENOMENA ORANG YANG PUNYA HIMMAH RENDAH

1. Berkaitan tentang keupayaan seorang muslim menuntut ilmu. Ketika dia tidak mau mempelajari hal-hal yang wajib dilakukan oleh muslim. Misalnya mempelajari tentang rukun-rukun sholat dan lain-lain.

2. Ketika orang menuntut ilmu bukan untuk mendapatkan manfaat dari ilmu, atau menuntut ilmu bukan untuk dida’wahkan tetapi hanya untuk mendapatkan ijazah ataupun pekerjaan semata.

3. Ketika orang menuntut ilmu supaya nampak hebat dalam berdebat, pandangan orang tertuju padanya.

4. Ketika seseorang yang baru menuntut ilmu dan baru mendapatkan hidayah, begitu mudah memberikan tahzir atau cap buruk pada ulama atau orang yang lebih berilmu di atasnya. Kerana sepatutnya seseorang apabila semakin berilmu semakin takut pada Allah.

5. Ketika seorang da’i yang berda’wah di jalan Allah SWT, kemudian mendapatkan tentangan berda’wah, dia berhenti. Kerana sepatutnya seorang da’i ketika mendapatkan da’wah harus tegas. Ketika agama memintanya meninggalkan kepentingan peribadinya dia bersedia.

6. Ketika kita takut kepada manusia iaitu :

. Takut jangan sampai orang lain tergolong menjadi musuh Islam, ketika kita berda’wah kita dicap sebagai orang yang fundamentalis, ekstrim atau bentuk kata-kata teroris lainnya. Padahal ucapan/cap/opini public yang diwara-warakan buruk tentang Islam adalah hal yang sengaja dilakukan oleh mereka agar kaum muslimin lemah.
• Berputus asa ketika dalam berda’wah tidak disambut baik oleh orang. Putus asa kerana orang menjauhi perjuangannya. Padahal semestinya kita sedar bahawa prinsip dasar kita dalam berda’wah adalah hanya menyampaikan agama Allah SWT, adapun orang mau menerima atau tidak adalah hak Allah SWT
Allahu A’lam

PENYEBAB TINGGI DAN RENDAHNYA HIMMAH

Iaitu perkara yang apabila seseorang meninggalkan atau menjauhi hal-hal yang menyebabkan rendahnya Himmah dan semangat itu dia akan mendapatkan pertolongan Allah SWT untuk tetap dalam himman yang aliyah.

1. Tabiat Manusia

Kerana Allah SWT telah menciptakan manusia sesuai dengan tabiatnya masing-masing oleh kerana itu hendaknya seseorang memahami tabiatnya dan memilih tempat-tempat yang tepat sesuai dengan tabiat yang dia miliki untuk mengembangkan potensi diri yang ada padanya, misalnya ada orang yang diberikan kemampuan untuk berfikir, maka hendaknya ia berusaha dalam meningkatkan semangatnya tersebut seperti mengurus pejabat, menulis, mengeluarkan idea-idea yang baik, kemudian menggambarkan tujuan-tujuan, menyusun program-program kerja dan lain-lain. Ada orang yang diberikan kemampuan untuk senang bergerak ke sana ke mari, kalau urusan di medan dialah yang sesuai, maka orang seperti ini mencari kerja-kerja yang memenuhi tabiatnya tersebut.

Rasulullah s.a.w. ketika melihat potensi-potensi para sahabat sesuai dengan tabiat yang mereka miliki, maka beliau memberikan semangat dan menempatkan para sahabat sesuai dengan potensinya.

Contohnya Abu Hurairah R.a diberi gelar atau disebutkan wadah dari ilmu, kerana Rasulullah s.a.w. melihat beliau kuat hafalannya dan sangat mudah menimba ilmu dan menerima hadist dari Rasulullah s.a.w. sehingga dikenali sebagai sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist.

Khalid Bin Walid r.a, misalnya, beliau ini bukan termasuk sahabat yang banyak menghafal dan bukan pula setaraf sahabat yang banyak meriwayatkan hadist dan penuntut ilmu, akan tetapi Rasulullah s.a.w, melihat beliau ini tangkas di medan peperangan dan mimilki kemampuan dalam berperang, sehinga Rasullullah s.a.w, demikian pula sahabat seperti Abu Bakar r.a, dan khalifah setelahnya mengangkat beliau sebagai panglima perang untuk melawan orang-orang kafir, bahkan beliau diberi gelar sebagai saif min suyufillah (pedang dari pedang-pedang Allah).

Demikian dengan yang lain, adapun Ali bin Abi Thalib r.a, dan Muadz bin Jabal r.a, mereka ini adalah orang-orang yang faham tentang halal haram dan faham dalam masalah qoda'/hukum-hukum maka sahabat tersebut terkenal dengan hukum-hukumnya tersebut kerana orang-orang yang bergelut dalam masalah ini seperti qodi atau hakim harus memiliki ketajaman dalam mempraktikkan daripada nash-nash yang ada tersebut. Sehingga Rasulullah s.a.w, betul-betul dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki para sahabat Maka hendaknya kita melihat tabiat masing-masing sehingga kita dapat memilih tugas yang sesuai dengan potensi yang dimiliki, supaya Himmah kita tetap terjaga.

2. Bagaimana bapak dan ibu mentarbiyah anak-anaknya di rumah

Rasulullah s.a.w, bersabda yang ertinya : “Tidaklah lahir seorang anak kecuali dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi”

Jika kita melihat hadist tersebut, ini dalam perkara-perkara agama di mana orang tua sangat berpegaruh dalam pembinaan Himmah anak-anaknya. kalau orang tua senantiasa mengajarkan perkara-perkara yang tinggi, perkara yang memiliki keutamaan yang besar baik, maka insya Allah SWT anak akan terbentuk seperti didikan orangtuanya.

Tetapi sebaliknya jika orang tua senangtiasa mengajarkan hal-hal yang hina dan kurang bermamfaat maka anak tersebut akan terbentuk menjadi seperti itu pula. Banyak contoh di kalangan para sahabat, sebagai contoh Zubai ibnu Awwam r.a, di mana sahabat ini dijamin masuk syurga oleh Rasulullah s.a.w, . Beliau ini senantiasa mengajarkan anaknya berperang sampai dalam satu kondisi beliau sampaikan kepada anaknya bahwa siapa yang paling duluan masuk dalam pasukan musuh dan paling cepat kembali. Ini salah satu contoh sahabat yang membina anaknya dengan menanamkan Himmah Aliyah sehingga tidak heran kalau Ibnu Zubair menjadi seorang khalifah, karena sejak awal terlatih seperti itu contoh lain adalah kisah pada perang badar, ada dua anak kecil di antar para sahabat bertanya manakah yang bernama Abu Jahal, lalu berkata kami akan mencari Abu Jahal dan berusaha membunuhnya, dia yang mati atau kami yang terbunuh padahal mereka masih anak-anak, lalu mereka berhasil membunuhnya.

Ini karena mereka telah tertarbiyah sejak kecil. Kerana itu seorang penyair mangatakan “ibu itu adalah madrasah atau tempat belajar yang pertama”. Kalau ibu dipersiapkan dengan baik, maka akan lahir generasi yang baik.

Dalam situasi kita sekarang ini banyak orang tua tidak memperhatikan anaknya, membiarkan anaknya banyak bermain, mendengarkan musik, bergelut dengan urusan-urusan hina yang tidak bermanfaat, atau orang tua tidak memilihkan bagi mereka teman-teman yang baik dan tidak memerintahkan anaknya mengerjakan sholat sehingga mereka membesar dalam keadaan seperti itu. Oleh kerana itu, agar Himmah itu tetap ada maka hendaknya orang tua mentarbiyah anaknya di rumahnya.

3. Masyarakat yang baik

Apabila masyarakat itu adalah masyarakat yang solehah di dalamnya senantiasa dibina akhlak yang mulia maka darinya akan lahir orang yang baik pula. Juga sebaliknya apabila masyarakat memiliki biah (suasana)yang buruk, hidup dalam suasana yang kurang baik, maka akan hidup individu-individu yang buruk pula.

Contohnya Rasulullah s.a.w, menceritakan kepada para sahabat kisah seorang daripada Bani Israil yang telah membunuh 99 orang yang ingin bertaubat, mencari orang yang paling alim di dunia ini lalu ia ditunjukkan kepada orang yang ahli ibadah, lalu ahli ibadah tersebut menghukumi dengan perasaannya dan mengatakan tidak ada taubat lagi bagimu, maka dibunuh pula ahli ibadah tersebut sampai korbannya genap 100, dia tidak puas dengan jawaban ahli ibdah tersebut dan keinginannya masih kuat untuk bertaubat maka dia mendatangi alim yang lain dan bertanya apakah taubat saya masih diterima, saya telah membunuh 100 orang. Alim tersebut berkata apa yang menghalangi kamu untuk bertaubat, Allah SWT akan menerima taubatmu. Kemudian dia disuruh pindah dari kampungnya yang rosak ke kampung yang baik, lalu berangkatlah orang tersebut dan di tengah perjalanan dia meninggal, maka dengan rahmat Allah SWT iapun dicatat sebagai penghuni syurga.

Dari kisah ini dapat kita mengambil pelajaran bahawa biah ini dapat memproses orang tersebut, maka tanggungjawab kita bagi pejuang-pejuang dakwah untuk mengajak orang ikut dalam majlis-majlis ilmu, dan berlepas diri dari akhlak jahiliyah dan perkara-perkara yang buruk.

4. Dengan adanya para murabbi dan guru boleh diteladani

Yang mereka itu mampu menjadi qudwah bagi yang lain. Allah SWT telah memerintahkan kita untuk meneladani Rasulullah s.a.w.

Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (iaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al Ahzab:21)

Dari ayat ini menunujukkan pentingnya keberadaan murabbi di tengah-tengah muridnya/mutarabbi sebagai orang yang memberikan contoh. Apabila mutarabbi betul-betul menimba ilmu dengan akhlak dari murabbi tersebut, maka akan terbentuk peribadi yang soleh. Bagaimana seorang murabbi betul-betul dapat memberikan contoh perbuatan sesuai dengan apa yang disampaikan. Sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah s.a.w, kepada sahabatnya sehingga beliau mendapat pujian sebagai seorang yang berakhlak mulia.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah Radiallahu anha, tatkala ditanya tentang bagaimana akhlaknya Rasulullah S.a.w, beliau menjawab : “Akhlak Rasulullah adalah al-Quran”. Sahabat dahulu adalah bagaikan Al Qur’an yang berjalan, sebab teori-teori yang ada dalam al Qur’an telah dipraktikkan oleh sahabat di setiap sudut hidupnya sampai Islam dimenangkan. Inilah pelajaran bagi murabbi untuk mempraktikkan teori-teori yang telah disampaikan kepada mutarabbinya.

Contoh lain ketika Rasululah s.a.w, berbicara tentang jihad, maka beliau adalah orang yang paling depan dalam peperangan, dan sangat berani. Suatu ketika di Madinah orang-orang mendengar sesuatu yang menakutkan, dan orang – orang sembunyi mencari di mana dan suara apa itu. Namun ternyata Rasulullah s.a.w, telah pulang dari tempat tersebut dengan kudanya tanpa pelana dan mengatakan bahawa tidak ada apa-apa bahaya. Ini menunjukkan keberanian Rosulullah s.a.w, beliau bukanlah seorang pengecut.

5. Tasyji’ atau Pembakar Semangat

Kebanyakan orang memiliki semangat tinggi namun kurang diarahkan pada perkara yang bagus.

Suatu ketika Ibnu Masud r.a, tatkala melewati seorang yang bernyanyi dengan suaranya yang indah, maka Ibnu Mas’ud r.a, berkata alangkah indahnya suaramu dan lebih bagus lagi seandainya engkau membaca al-Quran lalu pemuda ini kerana tertasyji’ oleh kata-kata Ibnu Mas’ud dia mulai membaca Al Qur’an dan akhirnya dia menjadi orang yang bersuara indah dalam membaca Al Qur’an. Lalu dia bertanya siapakah orang ini ? maka dijawab dia adalah Ibnu Mas'ud sahabat Rasulullah s.a.w.

Imam Syafi’i adalah seorang yang menguasai syair-syair, yang beliau kuasai dari para pakar-pakarnya. Suatu ketika, seseorang mendengar Imam Syafi’i sedang melantunkan syair-syair. Orang itu berkata : “Masakan engkau dari keturunan Quraish, hanya boleh menghafal syair-syair saja. Tidakkah engkau memulai menghafal Al Qur’an dan hadist-hadist Rasulullah s.a.w." Mendengar kata-kata orang ini, Imam Syafi’i tertasyji’ untuk belajar kepada Imam Malik sampai beliau menjadi ulama besar, bahkan menjadi salah satu mahzab terbesar.

Dari riwayat ini boleh diambil contoh bahawa tasyji’ atau penyemangat itu bukan hanya dari orang-orang seperti Ibnu Mas’ud r.a, atau semisalnya tetapi boleh saja berasal dari orang-orang umum bahkan orang yang bermaksiat.

Adalah imam Ahmad, yang terkena fitnah tentang Al-Qur’an yang dianggap makhluk. Tatkala masuk di penjara bersama seorang peminum khamar tetapi peminum itu memberi semangat kepada Imam Ahmad, ertinya semangat itu boleh kita ambil dari manapun , apa kata orang tesebut: “Yaa Imam, saya ini masuk penjara kerana bermaksiat maka saya dicambuk tapi saya tetap sabar menahan siksaan, sedangkan anda wahai imam dipenjara dan disiksa kerana mempertahankan kebenaran, tentunya anda harus lebih kuat dari saya”. Sehingga Imam Ahmad berkata: “Perkataan itulah yang menjadikan saya semakin kuat untuk bertahan siksaan tersebut."

6. Iman kepada Allah SWT

Setiap kali bertambah iman seseorang maka semakin bertambah Himmah seseorang. Iman ini akan mengajak kepada akhlak yang baik. Rasulullah s.a.w, bersabda : “Sesungguhnya aku diutus tidak lain kecuali untuk menyempurnakan akhlak manusia”

Allah SWT berfirman : “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keredhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al Ankabut:69)

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahawa Dia bersama orang-orang yang berbuat ihsan. Dan ihsan ini adalah kedudukan tertinggi dalam urutan agama ini, Islam, Iman dan Ihsan. Sebagaimana dalan hadist Jibril, ihsan iaitu engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, meskipun engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Allah melihatmu. Maka ini adalah tingkatan yang tertinggi..
Maka barang siapa yang telah menyempurnakan keislamannya memenuhi keimanannya dengan sekuat tenaga maka hal ini adalah perkara yang sangat penting menyebabkan seseorang untuk mendapatkan Himmah ‘aliyah.

7. Membaca Sejarah Orang-Orang Yang Telah Berhasil Kerjayanya

Membaca sirah atau sejarah orang-orang besar yang telah berhasil dalam kerjayanya, samada dia seorang muslim ataupun non-muslim. Jika dia seorang muslim, tentunya dari para ulama-ulama yang telah berhasil. Dan sebenarnya perkara keberhasilan itu bukanlah suatu yang sulit, kerana perkara itu adalah perkara yang manusiawi, yang semua orang mampu meraihnya. Sehingga ini adalah persoalan mudah dan tidak dianggap sebagai persoalan yang tidak mungkin.

Kemudian dari kisah-kisah tersebut, kita juga boleh mempelajari uslub-uslub atau bagaimana tatacara mereka memperoleh keberhasilan tersebut, dan tidak memiliki Himmah yang rendah.

~Copy dr blog ust Tajul Arifin~

This entry was posted
rupanya hampir 2 tahun rupanya tidak meneruskn minat berblog..kekangan masa utk mcurah ilham..tp entahlh kali memaksa utk mcoret jua..meluah utk kurangkn rasa sakit menyimpan..berjiwa pulak kali ni..mungkn byk sgt maksiat n dosa dlm diri..ku perlukan kekuatan n mcari semula kekuatan itu setlh aku sendiri biarkn kekuatan itu pergi..Ya Allah ujianMu kali ini sgt berat tp aku yakin ada HIKMAH yg menanti cuma kadang2 aku xcukup redha menerima..

Lagu utk aku n perlu aku rasai..

Dalam mengenang kisah hidup silam

Ku sedar dari kesilapan lalu
Tuhan beratnya dosa-dosakuMasihkah ada ampunan buatku
Tuhan...Dalam menempuh hidup ini
Banyaknya dugaan datang menguji
Tuhan...Ada yang dapatku gagahi
Dan ada yang gagal kuhindariTuhan...
Dosaku menggunung tinggi
Tapi taubatku tak kutepati
Tuhan...Rahmat-Mu melangit luas
Terlalu sedikit kubersyukur
Kini kukembali pada-MuMengharap maghfirah dari-Mu
Mogakan terampunlah dosa-dosaku
Biarpun ujian melandaKu tetap berkasih pada-Mu
Kerna kuyakin kasih-MuKekal tiada sudahnya...

"Ya Allah Ampuni dosa dosaku..kerdilnya diri ku dihadapanmu...terlalu banyak kesilapan yang kulakukan..berilah peluang untuk aku bertaubat...berikan aku kekuatan untuk tidak ulangi dosa dosa ku..Ya Rahman ya Rahim...berilah kesempatan padaku..lindungi lah keaibanku...pilihlah aku dan golongkanlah aku dalam manusia pilihan mu, yang kau payungi rahmatmu....

Biar berlinangan airmata
Ku takkan hentikannya
Biarkan ia menyembuh luka
Hilanglah rasa duka
Tidak ku termampu merentasi liku-liku
Oh tidak ku mampu menghadapi semua itu
Oh sungguh ku tak upaya
Jangan dibiarkan jerih perih kehidupan
Bisa meleraikan iman Kan hancur semuanya
Walau menitis airmata darah Tak bisa merubah segalanya
Melainkan taubat nasuha
Moga kan diterima
Namun ku percaya Masih ada kesudahannya
Kerana allah itu Maha kaya maha mendengar
Rintihan hamba-hambanya
Kerana sesiapa bertaqwa kepadanya
Pasti akan ada Jalan keluarnya
Rezeki yang tidak disangka-sangka
Cukup allah baginya Berkuasa segala-galanya
Terima seadanya

ntahla,2,3 hari terasa sangat syahdu,terasa byk dosa yg tak terampun..bagaimana nk diampun andai taubat tidak cukup dgn dosa yg di lakukan...terasa banyak nya dosa dan kurangnya ibadah padaNYA...adakah ibadah yang di lakukan selama ini diterimanya..dan dinilai olehMU Ya Allah..banyak lagi yang perlu kubaiki.....aku takut menjadi fitnah kepada dakwah...mg kita sama sama membantu membetulkan kesalahan.....Ku serahkan sepenuhnya diriku PadaMu..moga kesunyian malam yg indah muhasabahku panjang mencari kelemahan dan membaikinya...SALAM MUHASABAH UTK KITA BGELAR DAIE ILLALLAH DAN HAMBA YG MCARI REDHA ALLAH